Shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar
Orang yang rajin shalat maka ia telah memiliki benteng yang dapat menghalau
perbuatan keji dan kejahatan. Amaliah shalatnya akan menyelamatkan dirinya dari
perbuatan-perbuatan kriminal.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. (QS Al Ankabut, 29:45)
Kekuatan shalat di dalam
menghalau kejelekan ditentukan oleh sejauhmana orang itu menggapai khidmat di
dalam shalatnya. Semakin tinggi tingkat kekhidmatan dia maka akan semakin
tinggi pula shalat memberikan penjagaan dari sikap-sikap yang tidak terpuji.
Bagaimanapun juga shalat
harus dijalankan. Shalat adalah tiang agama. Seseorang yang mendirikan shalat
maka ia sama dengan mendirikan agama untuknya dan barangsiapa yang meninggalkan
shalat maka ia sama dengan meruntuhkan agamanya.
Shalat berjamaah
Shalat berjamaah mempunyai
banyak keuntungan, diantaranya: (1) bernilai 27 derajat (2) menjalin
silaturahmi (3) untuk memakmurkan syiar Islam (4) situasinya mendukung untuk
dzikir, membaca Al Qur'an, shalat sunah, majlis taklim, dan amalan-amalan
lainnya. Di samping itu, perjalanan menuju ke masjid maka setiap langkahnya
dihitung sebagai kebaikan.
Shalat untuk mengingat
Kesibukan dalam pekerjaan sering
membuat kita lupa kepada Allah. Di saat kita lalai, kita disadarkan oleh suara
adzan, atau jam yang telah menunjukkan datangnya waktu shalat. Kedatangan waktu
shalat samahalnya dengan menyadarkan kita kembali untuk mengingat Allah.
Melalui shalat kita diingatkan kembali untuk segera menghadapNya; berwudhu,
bersedekap, ruku, sujud, dan memanjatkan doa-doa. Saat itu, kita khusyu,
mengkhususkan segenap perhatian kita ibadah kepadaNya. Demikianlah bahwa shalat
mengajak seluruh manusia untuk sering-sering mengingat Allah dan kembali kepada
janji semula bahwa hidup dan mati hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada
Allah SWT.
Shalat malam
Shalat dinihari yaitu shalat
tahajud memiliki manfaat yang besar. Pada saat itu merupakan saat mustajab;
doa-doa akan diakbulkan, Allah akan memberikan kedudukan terpuji bagi setiap
orang yang suka mengerjakan shalat tahajud. Ibnu Hajar
Al-Asqalani di dalam Kitab
Nasha-ihul Ibad menulis bahwa Abdullah
Al Intaqi menyatakan yang termasuk penawar hati adalah al qiyamullail wat tadhorru’u ‘indash shubhi yaitu bangun tengah
malam dan bermunajat di waktu subuh.
Shalat untuk memantapkan hati
Jalani masa kebimbangan
dengan shalat. Hati yang was-was merupakan sasaran empuk setan dimana mereka
dapat mengarahkan manusia kepada jalan tidak baik. Cara yang bagus saat bimbang
adalah mengerjakan shalat. Lakukan shalat sesering mungkin maka kebimbangan
dapat dirubah menjadi kematangan pikir dan kemantapan hati.
Shalat untuk menggapai kebahagiaan
Banyak orang berdatangan ke
masjid. Hendak apakah gerangan mereka? Apakah hanya untuk menunaikan kewajiban
saja? Ataukah ada harapan dibalik itu? Tentu, mereka mengerjakan shalat tidak
hanya untuk menjalankan kewajiban saja, melainkan mereka berharap mendapat
kebahagiaan dan pertolongan Allah SWT. Mereka juga mempunyai banyak harapan
kebaikan dari shalat, yang semuanya dilaksanakan dengan segenap permohonan
kepada Allah SWT.
Manfaat yang dirasakan
setelah mengerjakan shalat adalah kebahagiaan. Setiap kali shalat dilakukan
maka kebahagiaan itu muncul, semakin sering shalat dikerjakan semakin sering
dan semakin meningkat pula kebahagiaan itu muncul.
Hikmah Shalat Wajib
shalat yang 5 waktu, wajib
dikerjakan bagi orang yang: beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan telah
sampai syiar shalat kepadanya.
Shalat: memohon pertolongan
Di saat kita berada dalam kesulitan maka segera kerjakan shalat. Kerjakan
shalat dengan sungguh-sungguh. Mengerjakan shalatnya sesering mungkin. Maka
masa-masa sulit dapat segera di atasi dengan selamat dan kita akan bangkit
untuk mengerjakan amal yang lebih baik lagi.
Saat kesulitan datang
kemudian seorang muslim mengerjakan shalat maka ia akan memperoleh manfaat
shalat berupa: (1) Allah akan menggerakkan hati orang lain untuk membantunya
(2) Allah akan menunjukkan jalan yang
harus ditempuh oleh orang tersebut (3) Orang itu disuruh istirahat untuk
beberapa waktu (4) Orang itu akan diberikan rezeki yang lebih banyak lagi
sehingga memerlukan masa-masa orang itu melakukan persiapan jiwa (5) dan masih
banyak bentuk pertolongan Allah yang akan mendatangi orang itu. Di saat
kesulitan datang maka kerjakanlah shalat, melalui shalat kita akan memperoleh
pertolongan Allah sehingga kesulitan dapat kita atasi dengan cara yang
sebaik-baiknya.
Shalat khusyu
Agar shalat kita khidmat atau khusyu maka kita perlu melakukan persiapan
sebagai berikut: (1) sebelum shalat
mengerjakan wudhu dengan seksama (2) sebelum shalat kita bersihkan pikiran,
sucikan hati, jaga mata, jaga telinga, jaga ucapan (3) perhatikan pakaian kita,
apakah pakaian bersih, rapi, dan wangi? (4) sudah hapal bacaan shalat? Kuasai
juga arti dari bacaan shalat kita. (5) jika semuanya sudah kita persiapkan,
maka di saat shalat kita akan meraih kenikmatan yang tinggi di saat shalat,
kita akan meraih derajat shalat khusyu.
Shalat tidak cukup dengan hati, namun harus disertai gerakan jasmani
Ada ajaran "kejawen" atau ajaran "kebatinan" yang
menyatakan bahwa "shalat dapat dikerjakan cukup dengan hati saja, saat
hati shalat maka sudah jadi shalatnya." Ajaran Agama Islam menyatakan
bahwa shalat itu harus dikerjakan dengan "perbuatan jasmani dan
rohani." Shalat adalah ibadah yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan
ditutup dengan salam. Seseorang dikatakan telah mengerjakan shalat apabila ia
telah memenuhi syarat dan rukun shalat. Yang menetapkan ibadah shalat adalah
Allah SWT, Dia telah mengatur tatacara shalat sebagaimana termaktub di dalam
Al-Quran, Al Hadits, dan keterangan para ulama.
Di dalam shalat ada ruku' dan
sujud, serta rukun yang lainnya. Bagi orang yang beriman hendaknya mengerjakan apa
yang Allah perintahkan agar kita memperoleh ridho dariNya dan kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Shalat: pertemuan kita dengan Allah
Jika kita ingin bertemu dengan Allah, jika kita ingin berkomunikasi dengan
Allah, maka kita dapat mewujudkannya dengan shalat. Di saat shalat kita dapat
berkomunikasi dengan Allah. Kita dapat menyampaikan apa-apa yang kita inginkan
kepadaNya. Diantaranya: kita memohon agar jalan hidup kita lurus (ihdina shiratal mustaqim), mengucapkan syukur atas nikmat-nikmat
yang telah Dia berikan (ayat: alhamdulillahi
Robbil 'alamin), pujian yang sangat besar (wal hamdu lillahi katsira), memohon ampunan (robbigfirli), memohon kasih sayang (warhamni), memohon rezeki (warzuqni),
dan ungkapan-ungkapan lafadz shalat lainnya. Demikianlah bahwa shalat merupakan
jalan kita bertemu dan berkomunikasi kepada Allah.
Penutup
Shalat memiliki banyak
keistimewaan. Di dalam shalat terkandung manfaat dan hikmah yang banyak. Para
pembaca tentu merasakan manfaat shalat yang lebih banyak lagi. Kita memohon
kepada Allah semoga kiranya menjadikan kita dan keturunan kita sebagai
orang-orang yang taat mengerjakan shalat, Amin ya Mujiba Sa-ilin
@dudi akasyah ihsan
Jam 07:42, Sen 31-12-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar