Dan
berbuat-baiklah kamu
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu
(QS. Al-Qashash, 28:77)
Setan tak
senang kita bersyukur
Setan tak senang melihat kita bersyukur kepada Allah. Oleh
sebab itu, mereka selalu mencari celah, mengarang-ngarang bahwa Allah tak
pernah memberi nikmat, mereka juga suka merekayasa nikmat menjadi dosa-dosa.
Karunia dari
Allah selalu berdatangan kepada kita
Yang kita rasakan adalah bahwa karunia Allah selalu
berdatangan setiap saat kepada kita. Nikmat yang menjadi modal bagi kita untuk
beramal dan menolong agama Allah. Hal ini perlu menjadi pelajaran bagi kita
bahwa Allah hanya memberikan sedikit kesukaran namun Dia beribu kali lipat
memberikan kelapangan.
Saat
kemudahan datang, apa yang harus kita lakukan?
Apabila kita telah memperoleh banyak kemudahan dariNya
maka kita pun perlu memberikan kemudahan kepada orang-orang yang membutuhkan
bantuan kepada kita. Yakinlah, bahwa jika kita menggunakan kemudahan dari Allah
untuk membantu orang lain memperoleh kemudahan maka Allah akan memberikan lebih
banyak lagi kemudahan untuk kita.
Memang, cara jitu agar kita dapat mengerjakan syukur
dengan tepat adalah menggunakan kemudahan dari-Nya untuk memberikan kemudahan
kepada sesama.
Alhamdulillah, mumpung kita masih diberikan fasilitas
oleh-Nya maka kita pergunakan sebaik mungkin fasilitas kita untuk menyemarakkan
syiar Islam. Saat anugerah Allah turun
untuk kita maka saat itu kita perlu untuk gencar syiar Islam. Datangnya
anugerah perlu disambut dengan semangat mengabdi kepada-Nya. Tentu, kita pun
akan terus mengabdi kepada Allah dalam keadaan apapun situasi kita, baik di
saat sempit maupun lapang.
Ilham
merupakan Karunia
Alhamdulillah, kita telah diberikan kemudahan oleh-Nya.
Sungguh, ternyata suatu ide seringkali lebih berharga dari materi. Hal ini
banyak kita rasakan untuk banyak peristiwa.
Hati ini terasa girang penuh syukur kepada Allah bahwa
betapa Dia selalu memberikan kemudahan-kemudahan kepada kita.
Tujuan kita diberi
nikmat
Bagi kita, semua nikmat yang Allah berikan maka kita
pergunakan untuk lebih aktif dalam kegiatan keislaman. Jika diibaratkan: saat
lapang kita semakin melaju di dalam kegiatan keislaman. Di saat sempit, kita
bertahan agar kegiatan keislaman yang selama ini ditekuni tak sampai pudar.
Alhamdulillah, jika sikap kita demikian maka sama halnya kita telah melangkah
maju untuk menggapai kehidupan yang lebih baik sebagai seorang muslim.
Allah selalu
memberi kemudahan
Allah SWT selalu memberikan kemudahan, adapun masa-masa
sulit sebelumnya adalah untuk melatih ketekunan kita dan menyeleksi siapa saja
yang sungguh-sungguh dan siapa yang tidak serius.
Kita tak perlu membuang-buang waktu dengan
mengatas-namakan "menunggu atau belum saatnya beramal" padahal untuk
beramal detik ini kita sudah mendapat kesempatan emas untuk mengerjakannya.
Saat kita
berhasil: Tetap rendah hati
Rendah hati. Meskipun saat lapang datang, kita perlu
rendah-hati, waspada, dan tetap jaga-jaga agar kita tidak terpeleset. Teruslah
memohon bimbingan kepada Allah SWT agar kiranya Dia selalu memberikan
bimbingan, keselamatan, dan ilham agar kita dapat menggunakan
"kelapangan" secara tepat sasaran dan menimbulkan manfaat yang
istimewa untuk agama Allah.
Keberhasilan
kita adalah atas izin Allah
Di saat masa-masa lapang datang, maka katakanlah bahwa
hal itu terjadi atas izin Allah. Bahwa Allah yang memberi kelapangan. Janganlah
mengatakan bahwa kelapangan yang sekarang terjadi adalah atas upaya dan
kecerdasan kita sendiri. Katakan bahwa kelapangan itu terjadi atas ebaikan
Allah untuk kita. Dia telah memberikan izin kepada kita sehingga kelapangan itu
datang.
Boleh saja kita mengatakan bahwa kesuksesan yang diraih
itu didapat oleh ilmu kita, namun sebelum berkata seperti itu harus diawali
dengan pujian kepada Allah dan pengakuan bahwa anugerah itu terjadi atas
izin-Nya.
Karunia untuk
kita adalah sebagai kasih sayang (rahmat) Allah
Pembaca yang berbahagia, jika kita renungi, adalah betul
bahwa karunia yang datang kepada kita adalah merupakan kasih-sayang dan izin
Allah SWT. Tanpa pemberian dari Dia tidak mungkin kita dapat memperoleh
nikmat-nikmat dariNya. Sedikit saja Allah cabut salah satu nikmat dari kita
maka kita langsung kelimpungan dan tak berdaya untuk meraih nikmat itu lagi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya Allah yang memiliki otoritas penuh pemberi
nikmat, pemberi kelapangan, dan pemberi kemudahan-kemudahan.
Jika Allah
mencabut nikmat dari kita...
Kita tidak berdaya jika Allah mencabut kembali
nikmat-nikmat dari diri kita. Tidak berdaya kita sedikit pun kita. Hal inilah
yang perlu kita camkan bahwa kelapangan itu adalah dari Allah, bukan karena
kepintaran kita.
Tugas kita adalah mensyukurinya, yakni menggunakan nikmat
itu untuk kita gunakan di jalan Allah. Kalaupun pada suatu saat nikmat itu
dicabut, maka Allah akan memberi gantinya dengan ganti yang lebih baik lagi.
Sikap terpuji
di saat memperoleh keberhasilan
Di saat lapang tiba, kita jangan berlebihan di dalam
mengekspresikannya. Orang bodoh melakukannya dengan pesta-fora, berpoya-poya,
dan sejenisnya. Sebagai mukmin, cara bersyukur kita adalah dengan sujud syukur,
giat beramal, dan semakin meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah.
Orang bodoh, di saat mereka mendapat keberhasilan mereka
berpesta, di saat mendapat kesulitan mereka berputus asa dan menjambak-jambak
rambutnya. Bagi seorang mukmin, di saat memperoleh kesuksesan ia tetap rendah
hati, mengatakan bahwa kesuksesan itu atas izin Allah, mereka bersyukur dengan
meningkatkan kualitas kebaikan. Di saat kesempitan mendatangi seorang mukmin,
mereka bersabar, lapang dada, tenang, dekat kepada Allah, dan optimis bahwa
Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka.
Kendalikan
diri
Perjalanan itu, secara fitrah, selalu menuju ke arah yang
lebih baik. Manusia, jika mengikuti fitrahnya, bergerak / mengalir ke arah yang
lebih baik. Mengingat fitrahnya demikian
maka manusia perlu meminimalisir kesalahan agar ia dapat meraih situasi yang
lebih baik. Melalui kegigihan di dalam beramal maka cepat-lambat akan
menghasilkan sesuatu yang besar.
Gelora hati (semangat) untuk beramal memang terasa panas,
disisi lain gelora itu jangan sampai padam, sebab jika sudah padam untuk
menghidupkannya lebih sulit lagi.
Penutup
Gunakanlah masa lapang dengan semangat beramal dan
semangat meningkatkan iman. Gunakan masa sempit sebagai masa bertahan, lapang
dada, tekun, berjuang keras, istiqamah, dan optimis bahwa Allah akan memberikan
pertolongan kepada kita. Di saat keberhasilan datang maka tetap rendah hati seraya
mengatakan bahwa keberhasilan itu terjadi semata-mata atas izin Allah. Semoga
kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Amin YRA.
Dudi Akasyah
Jam 19:42, Rabu 26-12-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar