Syeikh
Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Nasha-ihul Ibad menyatakan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa
terdapat 3 (tiga) hal yang menjadi sebab diselamatkannya manusia (al-munjiyat), 3 (tiga) hal sebab
rusaknya manusia (al-muhlikat), 3
(tiga) hal penyebab memperoleh kedudukan yang tinggi (ad darojat), dan 3 (tiga) hal yang dapat menghapus dosa (al-kifarat).
Al-Munjiyat
Adapun
tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia yaitu :
1. Takut kepada Allah,
secara rahasia atau terang-terangan
Fa khosyatullahi
ta’ala fis sirri wal ‘alaniyati yaitu takut kepada Allah baik secara
sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.
Setiap
manusia mempunyai rasa takut. Dari rasa takut itulah manusia akan menuruti apa
saja guna menghilangkan rasa takut. Kepada siapa kita harus takut? Cukuplah
takut itu kita pancangkan kepada Allah SWT. Kita yakin bahwa apapun yang Allah
perintahkan maka keuntungannya adalah untuk diri kita sendiri.
2. Sederhana dalam
kehidupan baik di saat fakir maupun kaya
Al qashdu fil faqri
wal ghina artinya
sederhana di dalam keadaan miskin dan kaya. Maksudnya adalah “kewajaran” atau
“bersikap wajar-wajar” di dalam setiap situasi. Orang fakir yang tidak
sederhana maka ia akan bersikap meminta-minta, menjadi pengemis, atau
gelandangan. Adapun orang kaya yang tidak sederhana maka ia akan memakai
perhiasan yang mencolok dan apapun dia pakai dimana hal itu dapat melukai
perasaan hati si miskin.
3. Adil di saat senang
atau marah
Al ‘adlu fir ridho wal
ghodob artinya
bersikap adil di saat senang dan marah. Ekspresi senang dan marah merupakan
ekspresi yang mudah meletup-letup. Orang yang senang mudah sekali
berjingkrak-jingkrak, demikian juga orang marah mudah sekali menunjukan
kemarahannya. Bagi orang adil, sikap senang ditunjukkan dengan rendah hati, dan
marah ditunjukannya dengan kesabaran. Jika kita melakukan hal demikian maka
hidup kita akan selamat.
Al-Muhlikat
Adapun tiga hal yang dapat merusak diri
sendiri yakni:
1. Sangat kikir (syuhhun
syadid)
Rezeki
yang Allah berikan kepada seseorang, kemudian orang itu enggan menyisihkan
sebahagiannya untuk jalan Allah maka rezeki itu akan mencelakakan kita. Harta
akan mencelakakan kita apabila tidak dipergunakan untuk agama Allah, sebaliknya
kekayaan akan menguntungkan kita apabila dipergunakan untuk mencari ridho-Nya.
Ketahuilah
bahwa rezeki yang kita pergunakan untuk agama Allah, maka yang mencicipi
manfaat tidak hanya kita, tetapi anak cucu kita juga akan menikmatinya, dan
banyak sesama yang menikmati buah dari amal salih kita, manfaat yang terus
menerus.
2. Mengikuti kehendak
nafsu (hawan muttaba’un)
Nafsu?
Maukah anda menjadikan nafsu sebagai pendorong utama? Bagaimana nafsu jika
memperbudak diri kita? Tahukah anda, apa saja perintah nafsu yang sering
muncul?
Dari
semua pertanyaan di atas, kita akan menjawab bahwa sebagian besar perintah
nafsu adalah merugikan kita. Hidup kita akan rusak jika memperturuti keinginan
nafsu.
Fakta
membuktikan bahwa: nafsu menawarkan kesenangan sesaat dan memberi penyesalan
selama-lamanya. Nikmat hanya sebentar dan penderitaan yang berkepanjangan.
3. Memandang dirinya
sempurna dengan melupakan kesempurnaan Allah (i’jabul mar-i bi nafsihi)
Di
saat musim senang datang maka setan menghembuskan angin ujub kepada kita. Kita
merasa diri kita sempurna sehingga bersikap jumawa. Kita lupa terhadap
kesempurnaan Allah. Padahal pada saat itu Allah sedang menilai seberapa bagus
sikap kita di hadapan sesama.
Sangat tidak pantas seorang manusia yang
mengaku dirinya lemah di hadapan Allah, namun ia sombong di hadapan sesamanya.
Ad-Darajat
Adapun
tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia, yaitu:
1. Membiasakan ucapan
salam (ifsya-us salam)
Mengucapkan
salam merupakan sikap yang sangat mulia. Ucapan salam: “assalamu ‘alaikum” (semoga Allah memberikan keselamatan untukmu). Banyak
manfaat ucapan salam, diantaranya: mengerjakan perintah Allah, sunah Nabi,
terjalin silaturahmi dan persaudaraan, salam sama dengan sedekah, dan mendoakan
orang lain sehingga orang lain pun mendoakan kita; serta banyak manfaat lainnya.
2. Memberi makan kepada
tamu dan orang lapar
Kita
dianjurkan untuk menghormati tamu. Alangkah baiknya jika kita menyisihkan
sebagian dari rezeki untuk menghormati tamu. Alokasikan dana untuk setiap
penyambutan tamu.
Memberi
makan kepada orang lapar merupakan amalan yang utama. Siapa yang menolong maka
ia akan ditolong.
3. Shalat tahajud di
tengah malam saat orang-orang tidur nyenyak
Kita
rindu bertemu Allah. Kita kangen curhat kepada-Nya, berbisik-bisik (munajat)
kepada-Nya. Kita ingin menyampaikan sejuntai permohonan kepada-Nya.
Sering
kita mengeluh dengan hiruk pikuk orang-orang sehingga tidak bisa khusyu
bermunajat kepada-Nya. Saat dini hari
merupakan waktu yang sangat bagus untuk bermunajat, mengerjakan shalat tahajud,
membaca dan menghayati Al-Qur’an, dan amalan yang lainnya.
Al-Kifarat
Adapun tiga hal yang
dapat menghapus dosa yaitu:
1. Menyempurnakan wudhu
di waktu udara sangat dingin
Saat
udara dingin, rasanya berat sekali kita mau mengambil air wudhu. Namun
setelahnya kita tahu keutamaan wudhu maka kita tetap melaksanakan wudhu.
Apalagi berwudhu di saat dingin memiliki pahala lebih besar maka kita tetap
semangat wudhu secara lengkap meskipun udara sedang dingin. Semoga Allah
merahmati kita, amin.
2. Melangkahkan kaki
menuju shalat berjamaah
Keengganan
berjamaah disebabkan hembusan bisikan setan sebab mereka merasa dirugikan
setelah sekian lama menggoda orang tersebut.
Jangan
enggan shalat berjamaah, sebab shalat berjamaah akan menggugurkan dosa kita
sebagaimana bergugurannya daun-daun di musim kering.
3. Menunggu shalat
sesudah melaksanakan shalat
Bagi
orang cerdas, shalat merupakan amalan yang sangat tinggi. Banyak hikmah yang
dapat diperoleh melalui shalat. Oleh sebab itu, setelahnya menyelesaikan shalat
maka ia pun menunggu kedatangan waktu shalat berikutnya.
Penutup
Kumpulan
nasihat di atas merupakan pembersih hati, menyucikan perbuatan, dan pendorong
kita agar berbuat amal. Kita sering lupa sehingga perlu diingatkan, hati sering
kotor sehingga perlu dibersihkan, dan semangat beramal seringkali pudar sehingga
perlu untuk diberi nasihat sehingga semangat kembali.
ý Dudi Akasyah Ihsan
MAJLISUL ILMI “SAKINAH”
|
Jakarta, Vila Gading Indah,
Senin, 26 Nopember 2012 M / 12 Muharram 1434 H
Jam 02.50 s.d. 06.35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar