Arsip Blog

Rabu, 18 September 2013

Nasihat Untuk Diri Sendiri


Syeikh Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Nasha-ihul Ibad menyatakan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa terdapat 3 (tiga) hal yang menjadi sebab diselamatkannya manusia (al-munjiyat), 3 (tiga) hal sebab rusaknya manusia (al-muhlikat), 3 (tiga) hal penyebab memperoleh kedudukan yang tinggi (ad darojat), dan 3 (tiga) hal yang dapat menghapus dosa (al-kifarat).
Al-Munjiyat
Adapun tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia yaitu :
1.      Takut kepada Allah, secara rahasia atau terang-terangan
Fa khosyatullahi ta’ala fis sirri wal ‘alaniyati yaitu takut kepada Allah baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.
Setiap manusia mempunyai rasa takut. Dari rasa takut itulah manusia akan menuruti apa saja guna menghilangkan rasa takut. Kepada siapa kita harus takut? Cukuplah takut itu kita pancangkan kepada Allah SWT. Kita yakin bahwa apapun yang Allah perintahkan maka keuntungannya adalah untuk diri kita sendiri.
2.      Sederhana dalam kehidupan baik di saat fakir maupun kaya
Al qashdu fil faqri wal ghina artinya sederhana di dalam keadaan miskin dan kaya. Maksudnya adalah “kewajaran” atau “bersikap wajar-wajar” di dalam setiap situasi. Orang fakir yang tidak sederhana maka ia akan bersikap meminta-minta, menjadi pengemis, atau gelandangan. Adapun orang kaya yang tidak sederhana maka ia akan memakai perhiasan yang mencolok dan apapun dia pakai dimana hal itu dapat melukai perasaan hati si miskin.
3.      Adil di saat senang atau marah
Al ‘adlu fir ridho wal ghodob artinya bersikap adil di saat senang dan marah. Ekspresi senang dan marah merupakan ekspresi yang mudah meletup-letup. Orang yang senang mudah sekali berjingkrak-jingkrak, demikian juga orang marah mudah sekali menunjukan kemarahannya. Bagi orang adil, sikap senang ditunjukkan dengan rendah hati, dan marah ditunjukannya dengan kesabaran. Jika kita melakukan hal demikian maka hidup kita akan selamat.
Al-Muhlikat
Adapun tiga hal yang dapat merusak diri sendiri yakni:
1.      Sangat kikir (syuhhun syadid)
Rezeki yang Allah berikan kepada seseorang, kemudian orang itu enggan menyisihkan sebahagiannya untuk jalan Allah maka rezeki itu akan mencelakakan kita. Harta akan mencelakakan kita apabila tidak dipergunakan untuk agama Allah, sebaliknya kekayaan akan menguntungkan kita apabila dipergunakan untuk mencari ridho-Nya.
Ketahuilah bahwa rezeki yang kita pergunakan untuk agama Allah, maka yang mencicipi manfaat tidak hanya kita, tetapi anak cucu kita juga akan menikmatinya, dan banyak sesama yang menikmati buah dari amal salih kita, manfaat yang terus menerus.
2.      Mengikuti kehendak nafsu (hawan muttaba’un)
Nafsu? Maukah anda menjadikan nafsu sebagai pendorong utama? Bagaimana nafsu jika memperbudak diri kita? Tahukah anda, apa saja perintah nafsu yang sering muncul?
Dari semua pertanyaan di atas, kita akan menjawab bahwa sebagian besar perintah nafsu adalah merugikan kita. Hidup kita akan rusak jika memperturuti keinginan nafsu.
Fakta membuktikan bahwa: nafsu menawarkan kesenangan sesaat dan memberi penyesalan selama-lamanya. Nikmat hanya sebentar dan penderitaan yang berkepanjangan.
3.      Memandang dirinya sempurna dengan melupakan kesempurnaan Allah (i’jabul mar-i bi nafsihi)
Di saat musim senang datang maka setan menghembuskan angin ujub kepada kita. Kita merasa diri kita sempurna sehingga bersikap jumawa. Kita lupa terhadap kesempurnaan Allah. Padahal pada saat itu Allah sedang menilai seberapa bagus sikap kita di hadapan sesama.
 Sangat tidak pantas seorang manusia yang mengaku dirinya lemah di hadapan Allah, namun ia sombong di hadapan sesamanya.
Ad-Darajat
Adapun tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia, yaitu:
1.      Membiasakan ucapan salam (ifsya-us salam)
Mengucapkan salam merupakan sikap yang sangat mulia. Ucapan salam: “assalamu ‘alaikum” (semoga Allah memberikan keselamatan untukmu). Banyak manfaat ucapan salam, diantaranya: mengerjakan perintah Allah, sunah Nabi, terjalin silaturahmi dan persaudaraan, salam sama dengan sedekah, dan mendoakan orang lain sehingga orang lain pun mendoakan kita; serta banyak manfaat lainnya.
2.      Memberi makan kepada tamu dan orang lapar
Kita dianjurkan untuk menghormati tamu. Alangkah baiknya jika kita menyisihkan sebagian dari rezeki untuk menghormati tamu. Alokasikan dana untuk setiap penyambutan tamu.
Memberi makan kepada orang lapar merupakan amalan yang utama. Siapa yang menolong maka ia akan ditolong.
3.      Shalat tahajud di tengah malam saat orang-orang tidur nyenyak
Kita rindu bertemu Allah. Kita kangen curhat kepada-Nya, berbisik-bisik (munajat) kepada-Nya. Kita ingin menyampaikan sejuntai permohonan kepada-Nya.
Sering kita mengeluh dengan hiruk pikuk orang-orang sehingga tidak bisa khusyu bermunajat kepada-Nya.  Saat dini hari merupakan waktu yang sangat bagus untuk bermunajat, mengerjakan shalat tahajud, membaca dan menghayati Al-Qur’an, dan amalan yang lainnya.
Al-Kifarat
Adapun tiga hal yang dapat menghapus dosa yaitu:
1.      Menyempurnakan wudhu di waktu udara sangat dingin
Saat udara dingin, rasanya berat sekali kita mau mengambil air wudhu. Namun setelahnya kita tahu keutamaan wudhu maka kita tetap melaksanakan wudhu. Apalagi berwudhu di saat dingin memiliki pahala lebih besar maka kita tetap semangat wudhu secara lengkap meskipun udara sedang dingin. Semoga Allah merahmati kita, amin.
2.      Melangkahkan kaki menuju shalat berjamaah
Keengganan berjamaah disebabkan hembusan bisikan setan sebab mereka merasa dirugikan setelah sekian lama menggoda orang tersebut.
Jangan enggan shalat berjamaah, sebab shalat berjamaah akan menggugurkan dosa kita sebagaimana bergugurannya daun-daun di musim kering.
3.      Menunggu shalat sesudah melaksanakan shalat
Bagi orang cerdas, shalat merupakan amalan yang sangat tinggi. Banyak hikmah yang dapat diperoleh melalui shalat. Oleh sebab itu, setelahnya menyelesaikan shalat maka ia pun menunggu kedatangan waktu shalat berikutnya.
Penutup
Kumpulan nasihat di atas merupakan pembersih hati, menyucikan perbuatan, dan pendorong kita agar berbuat amal. Kita sering lupa sehingga perlu diingatkan, hati sering kotor sehingga perlu dibersihkan, dan semangat beramal seringkali pudar sehingga perlu untuk diberi nasihat sehingga semangat kembali.
ý Dudi Akasyah Ihsan

MAJLISUL ILMI “SAKINAH”

Jakarta, Vila Gading Indah,
Senin, 26 Nopember 2012 M / 12 Muharram 1434 H
Jam 02.50 s.d. 06.35 WIB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar