Mukadimah
Seorang manusia akan
merasakan kebahagiaan hidup tatkala ia sudah berkeluarga. Kebahagiaan itu akan
semakin bertambah manakala keluarga tersebut tumbuh menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah (keluarga yang
kokoh, penuh cinta, dan kasih sayang).
Berkeluarga itu Berkah
Berkeluarga itu berkah. Pada
masa bujangan seringkali keuangan tidak teratur dan waktu dihambur-hamburkan,
namun setelah berkeluarga semuanya menjadi terarah. Waktu lebih teratur,
keuangan lebih termenej, dan yang lebih penting ibadah pun terasa semakin
lengkap. Itulah yang dinamakan dengan keberkahan keluarga.
Keluarga: rezeki pun bertambah
Rezeki di sini bermakna luas,
tidak hanya berupa materi, melainkan semua hal yang mendatangkan manfaat dan
kebahagiaan untuk kita itulah yang dinamakan rezeki.
Setelah berkeluarga maka
rezeki bertambah. Jika sebelumnya saat punya masalah dipikul sendirian,
sekarang dipikul berdua bersama isteri. Kemudian, silaturahmi juga bertambah
luas, keluarga suami bertemu dengan keluarga isteri, terjalinlah kekerabatan,
silaturahmi, serta manfaat lainnya.
Rezeki berikutnya yaitu
berupa hadirnya anak-anak sebagai anugerah dari Allah SWT. Jika sebelumnya
hanya berdua dengan isteri, kini anggota keluarga telah bertambah, menjadi tiga
orang, empat orang, dan seterusnya. Anugerah rezeki dalam keluarga merupakan
kebahagiaan yang tidak ternilai.
Saat masih bujangan, sering
terngiang apakah sanggup memberi makan keluarga kelak. Ketahuilah bahwa yang
memberi makan atau rezeki itu hanya Allah. Dialah yang akan memberikan rezeki
untuk keluarga. Asalkan kita berupaya mematuhi perintah Allah maka Dia akan
mencukupkan semua kebutuhan keluarga kita, bahkan Dia akan memberikan
anugerah-anugerah yang lainnya.
Keluarga: merupakan madrasah
Di dalam ilmu sosial,
keluarga itu merupakan institusi sosial yang paling kecil namun telah tersusun
pembagian tugas yang jelas, akurat, dan alamiah. Berdasarkan hal tersebut maka
secara otomatis terbentuk pula sistem pendidikan dimana seorang suami
membimbing isteri, dan isteri berperan sebagai ibu bagi anak-anak. Ayah dan ibu
membimbing, mengajari, memberi tahu, dan melatih anak-anaknya. Keluarga
merupakan wadah pendidikan yang efektif secara turun temurun. Harus diakui
bahwa anak-anak bisa berkata-kata, mengenal bahasa, tahu cara makan, minum, dan
berpakaian; kesemuanya itu adalah hasil didikan dari orang tuanya.
Mengingat peranan keluarga
sebagai madrasah maka orang tua perlu memaksimalkan transfer ilmu agama, ilmu
pengetahuan, dan sikap-sikap yang baik bagi anak-anaknya agar kelak mereka
menjadi generasi unggulan.
Keluarga: rumahku surgaku
keluarga merupakan sumber
semangat dan sumber inspirasi. Alangkah bahagianya saat suami hendak berangkat
kerja keadaan isteri dan anak dalam keadaan berbahagia.
Keluarga yang berbahagia
selalu memunculkan inspirasi, yang mana dari hal tersebut keadaan keluarga
dapat semakin baik lagi.
Anak-anak pun mendapat
perhatian yang serius. Keilmuan mereka, budi pekertinya dan kasih-sayangnya mendapat
porsi yang utama dari keluarga. Yang merasakan "keluargaku surgaku,"
tidak hanya dirasakan oleh orang tua melainkan anak-anak pun merasakan hal yang
sama.
Tentu, untuk mewujudkan baiti
jannati (rumahku adalah surgaku) membutuhkan proses, pembelajaran, dan
tahapan-tahapan; maka seyogyanya kita sungguh-sungguh di dalam mewujudkannya
agar kita beserta anak-anak dapat memiliki baiti jannati.
Isteri salihah: perhiasan yang paling berharga
isteri yang salihah adalah ia
yang dapat menentramkan hati suami, mendukung jihadnya suami, membesarkan hati
suami, dan menghibur suami. Ia juga dapat menjadi panutan, guru, dan
perlindungan yang nyaman bagi anak-anak. Isteri salihah taat kepada Allah, taat
kepada suami. Ia tekun ibadah, tekun berdoa, dan sabar di dalam mendampingi suami
dan anak-anak. Terhadap isteri yang salihah maka Allah SWT akan memberinya
surga.
Anak Salih: harapan tertinggi dari orang tua
|
|
Anak salih merupakan idaman
semua orang tuaterhadap anak-anaknya. Ia merupakan karunia dari Allah SWT. Kita
diperintahkan Allah untuk mengajari anak-anak shalat, membaca Al-Qur'an,
mengajak mereka dzikir, mengajari ilmu pengetahuan, budi pekerti (akhlak), dan
hal-hal lainnya yang bermanfaat.
Cara mendidik anak
Di dalam mendidik anak, orang
tua perlu: (1) memberi keteladanan (2) mendidik anak dengan penuh kelembutan
dan kesabaran (3) Jangan bosan mendidik atau memberi ilmu kepada anak.
Berdoa
hendaknya suami dan isteri
rajin berdoa untuk memohon perlindungan dan keselamatan keluarga. Anak-anak
juga perlu diajak untuk mengadakan doa bersama atau doa sendiri-sendiri. Suami
yang selalu didoakan isterinya maka Allah akan kabulkan doanya itu. Demikian
juga, suami yang selalu mendoakan isterinya maka Allah akan mengabulkan doanya
itu. Demikian juga orang tua kepada anak, dan anak berdoa untuk orang tuanya.
Allah sangat menyukai mereka yang gemar berdoa. Sering berdoa merupakan salah
satu tanda keluarga bahagia.
Mengajarkan kesederhanaan.
Alangkah pentingnya
mengajarkan kepada anak-anak tentang kesederhanaan. Hidup yang sederhana akan
meringankan mental anak-anak di saat mereka dewasa kelak. Jika dari sekarang
mereka dibiasakan hidup mewah maka kelak mereka akan "nelangsa" jika
kehidupan ekonominya pas-pasan. Lain halnya hidup sederhana, jika pada suatu
saat mereka menerima rezeki berlimpah maka kelebihannya itu akan dipergunakan
untuk sedekah dan suka menolong orang-orang yang membutuhkan.
Parameter Keluarga Teladan
Parameter keluarga teladan
adalah sejauhmana keluarga itu mampu memberi kontribusi kepada ibadah dan
kebaikan. Berhasil tidaknya sebuah keluarga tidak ditentukan oleh seberapa
bagus rumahnya, berapa jumlah hartanya, atau berapa banyak anak-anaknya; namun
ditentukan oleh seberapa banyak masyarakat yang memperoleh kebaikan dari
keluarga tersebut. Jika demikian maka sangat dianjurkan sebuah keluarga untuk
rajin sedekah, suka membantu, peduli, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Peranan suami memiliki
peranan sentral di dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat. Di sisi lain,
isteri memberikan dukungan dan disiplin di dalam menjaga anak-anak di dalam
rumah.
Penutup
Keluarga merupakan rahmat
(kasih-sayang) dari Allah SWT. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang dapat
diperoleh dari keluarga. Allah juga akan menurunkan berkah bagi keluarga yang
rajin beribadah dan beramal salih. Kebahagiaan selanjutnya adalah hadirnya
anak-anak yag kelak mereka akan menjadi generasi penerus yang salih bertakwa,
menempati derajat mulia baik di dunia maupun akhirat. Amin ya Robbal 'alamin.
@dudi akasyah ihsan
jam 14:34, Kam 27-12-2012
jam 14:34, Kam 27-12-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar