SABAR
Uraian dan Keuntungannya
Oleh: Dudi Akasyah Ihsan
Sabar artinya "menahan
diri dari hal-hal yang tidak diridhai Allah." Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam Kitab Nasha-ihul Ibad menyatakan bahwa sebagian dari Ulama Ahli Hikmah mengatakan bahwa
sabar merupakan unsur penting dari iman. Sabar mencakup pengendalian diri yang
bersifat stabilitas hati, pikiran, ucapan, dan perbuatan. Sabar mencakup: Sabar
di saat kesempitan, Sabar disaat lapang, Sabar di saat menerima musibah, Sabar
di dalam menjalankan taat, dan Sabar di dalam meninggalkan maksiyat.
Sabar di dalam
merawat hati
Hati merupakan bagian dari
diri kita yang sangat lembut, sensitif, dan memerlukan perawatan (penjagaan)
yang intensif dan rutin.
Hati harus tetap dalam
keadaan bersih (suci), disisi lain ia menjadi target setan untuk mengotorinya.
Di saat manusia lengah maka serta merta setan mengotorinya. Inilah pentingnya
kita selalu sabar di dalam membersihkan hati. Berbahagialah orang yang memiliki
hati bersih. Hati bersih dapat memberikan kenyamanan, tentram, dan keamanan.
Hati bersih dapat dengan mudah menerima ilham-ilham dari Allah. Hati bersih
dapat memberi ide-ide yang menyelamatkan serta ide-ide yang cerdas. Hati bersih
banyak manfaatnya. Hati yang bersih jika terus dibersihkan maka ia akan mengeluarkan
cahaya, melalui cahaya itulah hati dapat menerangi hidup orang tersebut, bahkan
dapat menerangi orang banyak. Hal itu diperoleh dari kesabaran dalam
membersihkan hati.
Sabar di dalam
mengelola pikiran
Pikiran perlu dikendalikan
dengan sabar. Pikiran sebenarnya mengarah kepada kebaikan, namun kadangkala
nafsu menyusup kepada pikiran sehingga membuat pikiran rusak (berpikir
negatif). Pikiran yang rusak jika dibiarkan maka akan muncul pikiran jahat.
Pikiran merupakan bagian
penting yang menyertai kehidupan kita. Kesabaran kita didalam mengarahkan,
mengendalikan, dan mengelola pikiran, maka pikiran kita akan memberi banyak
manfaat, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
Sabar di dalam
mengendalikan ucapan
Manusia adalah makhluk
yang suka berkata-kata. Dalam satu hari ia banyak sekali berkata-kata.
Frekuensi berkata yang sangat banyak tentu membutuhkan kesabaran didalam
mengendalikan perkataan. Perkataan yang tidak terkendali dapat menimbulkan
kecelakaan. Banyak kejadian dimana permusuhan bermula dari perkataan yang tidak
baik. Banyak pertengkaran hebat bermula dari kata-kata. Perlu kesabaran didalam
mengontrol pembicaraan. Bicara banyak gunanya apabila digunakan sebagaimana
mestinya, seperti: menjalin persaudaraan, menerima ilmu, dzikir, berbuat baik,
menyampaikan nasihat-nasihat kebaikan, transaksi ekonomi, dan sebagainya.
Sabar di dalam
perbuatan
Dalam kehidupan
sehari-hari banyak hal yang biasa dikerjakan. Kaki bekerja, tangan bekerja,
semuanya beraktifitas. Kita perlu sabar didalam perbuatan, yakni bagaimana agar
perbuatan yang terus menerus dikerjakan dapat menghasilkan sesuatu yang baik.
Tingkah-laku merupakan produk dari eksistensi kita sebagai makhluk hidup.
Banyak orang tak sadar di dalam mengelola perbuatan sehingga banyak sekali
aktifitas yang tidak bermanfaat. Manusia akan terus berbuat sehingga perlu
diarahkan dengan sabar agar menjadi perbuatan yang bermanfaat.
Sabar di Saat
Kesempitan
Provokasi nafsu disaat
seseorang berada di dalam kesempitan adalah dorongan putus asa, stress, mencaci
maki, merampok, mengemis, dan sejenisnya. Kesabaran akan menghindarkan
seseorang dari provokasi nafsu. Melalui sabar, kita akan berhati-hati dalam
bersikap. Kesempitan merupakan hal wajar dialami oleh setiap manusia. Apakah
hikmah dari kesempitan itu? Jika manusia tersebut sabar, maka ia akan
memperoleh pengalaman (ilmu kehidupan), strategi, tangguh, menerima pahala,
serta meningkatnya derajat dia sebagai seorang mukmin.
Sabar di Saat
Lapang
Pada masa lapang maka
provokasi nafsu dapat berupa: foya-foya, menghambur-hamburkan harta untuk
maksiyat, dan ingin menunjukan kemegahan kepada orang lain. Sikap tersebut
menggiring manusia kepada perbuatan dosa
yang belum pernah terjadi sebelum ia lapang. Kesabaran membimbing masa-masa
lapang dimana dorongan yang buruk dicegah berganti dengan dorongan untuk
berbuat baik. Masa lapang bagi orang sabar digunakan untuk mengeluarkan sedekah
semaksimal mungkin atau beramal dengan sangat giat. Allah berfirman:
Dan
berbuat-baiklah kamu (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik
kepadamu (QS. Al-Qashash, 28:77)
Perintah Allah tersebut menunjukkan bahwa pada
masa lapang akan terjadi peningkatan amal yang signifikan bagi orang yang sabar
didalam mengolah masa-masa lapang. Orang sabar di masa lapang maka ia akan
menutup pintu keburukan serta membuka pintu kebaikan selebar-lebarnya.
Sabar di Saat
Menerima Musibah
Saat-saat ketika musibah
datang merupakan saat yang sangat berat. Orang yang tidak rela dengan beban
tersebut maka ia akan lumpuh secara mental. Pada saat musibah maka orang perlu
sabar agar ia ridha dengan apa yang menimpa dirinya. Melalui sabar maka
seseorang berupaya bangkit dari keterpurukan. Allah SWT akan memberikan pahala
bagi orang sabar, Dia juga akan memberikan kedudukan yang lebih tinggi bagi
orang yang mampu melewati masa-masa sulit dengan kesabaran.
Sabar di dalam
Menjalankan Taat
Di saat hendak mengerjakan
perintah Allah, seringkali setan memprovokasi dengan bisikan agar manusia:
enggan, malas, lalai, dan menunda-nunda. Kesabaran diperlukan untuk mengatasi
hal tersebut. Melalui sabar maka kita akan tekun di dalam taat, bersegera
mengerjakan ibadah. Kesabaran akan menghilangkan malas ibadah berganti dengan
istiqamah (kontinyu) dalam taqarub (mendekatkan
diri) kepada Allah.
Sabar di dalam
Meninggalkan Maksiyat
Setan membisikan agar
manusia cepat-cepat mengerjakan maksiyat, agar manusia giat berbuat dosa.
Kesabaran menasihati agar manusia dapat menahan diri untuk tidak melakukan
perbuatan yang dilarang Allah. Dorongan berbuat dosa dapat muncul kapan saja,
oleh sebab itu perlu kesabaran didalam menghalau bisikan tersebut.
Orang sabar akan
memperoleh kebahagiaan dan kemenangan
Ketekunan seseorang di
dalam mengamalkan sabar akan mengantarkannya kepada keselamatan di dunia dan
akhirat, Allah akan memberikan ganjaran kepada orang tersebut, disamping itu
Allah akan memberikan keistimewaan dan rezeki. Bukankah surga juga
diperuntukkan bagi mereka yang sabar dalam berbuat baik. Orang yang memiliki
kesabaran merupakan orang yang utama, baik dalam pandangan manusia, terlebih
lagi dalam pandangan Allah serta para malaikatNya.
Penutup
Sabar merupakan sifat yang
sangat baik untuk kita miliki. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan
keutamaan sabar dan keutamaan orang sabar. Semoga kita dapat memiliki sabar
secara berkelanjutan (istiqamah). Semoga Allah memasukkan kita ke dalam
golongan orang sabar. Amin ya Robbal
'alamin.
Jakarta, Sabtu, 09 Pebruari 2013
Jam 07:25 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar