Arsip Blog

Minggu, 27 Oktober 2013

sabar: uraian dan keuntungannya


SABAR
Uraian dan Keuntungannya

Oleh: Dudi Akasyah Ihsan

Sabar artinya "menahan diri dari hal-hal yang tidak diridhai Allah." Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam Kitab Nasha-ihul Ibad menyatakan bahwa sebagian dari Ulama Ahli Hikmah mengatakan bahwa sabar merupakan unsur penting dari iman. Sabar mencakup pengendalian diri yang bersifat stabilitas hati, pikiran, ucapan, dan perbuatan. Sabar mencakup: Sabar di saat kesempitan, Sabar disaat lapang, Sabar di saat menerima musibah, Sabar di dalam menjalankan taat, dan Sabar di dalam meninggalkan maksiyat.
Sabar di dalam merawat hati
Hati merupakan bagian dari diri kita yang sangat lembut, sensitif, dan memerlukan perawatan (penjagaan) yang intensif dan rutin.
Hati harus tetap dalam keadaan bersih (suci), disisi lain ia menjadi target setan untuk mengotorinya. Di saat manusia lengah maka serta merta setan mengotorinya. Inilah pentingnya kita selalu sabar di dalam membersihkan hati. Berbahagialah orang yang memiliki hati bersih. Hati bersih dapat memberikan kenyamanan, tentram, dan keamanan. Hati bersih dapat dengan mudah menerima ilham-ilham dari Allah. Hati bersih dapat memberi ide-ide yang menyelamatkan serta ide-ide yang cerdas. Hati bersih banyak manfaatnya. Hati yang bersih jika terus dibersihkan maka ia akan mengeluarkan cahaya, melalui cahaya itulah hati dapat menerangi hidup orang tersebut, bahkan dapat menerangi orang banyak. Hal itu diperoleh dari kesabaran dalam membersihkan hati.
Sabar di dalam mengelola pikiran
Pikiran perlu dikendalikan dengan sabar. Pikiran sebenarnya mengarah kepada kebaikan, namun kadangkala nafsu menyusup kepada pikiran sehingga membuat pikiran rusak (berpikir negatif). Pikiran yang rusak jika dibiarkan maka akan muncul pikiran jahat.
Pikiran merupakan bagian penting yang menyertai kehidupan kita. Kesabaran kita didalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengelola pikiran, maka pikiran kita akan memberi banyak manfaat, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
Sabar di dalam mengendalikan ucapan
Manusia adalah makhluk yang suka berkata-kata. Dalam satu hari ia banyak sekali berkata-kata. Frekuensi berkata yang sangat banyak tentu membutuhkan kesabaran didalam mengendalikan perkataan. Perkataan yang tidak terkendali dapat menimbulkan kecelakaan. Banyak kejadian dimana permusuhan bermula dari perkataan yang tidak baik. Banyak pertengkaran hebat bermula dari kata-kata. Perlu kesabaran didalam mengontrol pembicaraan. Bicara banyak gunanya apabila digunakan sebagaimana mestinya, seperti: menjalin persaudaraan, menerima ilmu, dzikir, berbuat baik, menyampaikan nasihat-nasihat kebaikan, transaksi ekonomi, dan sebagainya.
Sabar di dalam perbuatan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang biasa dikerjakan. Kaki bekerja, tangan bekerja, semuanya beraktifitas. Kita perlu sabar didalam perbuatan, yakni bagaimana agar perbuatan yang terus menerus dikerjakan dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Tingkah-laku merupakan produk dari eksistensi kita sebagai makhluk hidup. Banyak orang tak sadar di dalam mengelola perbuatan sehingga banyak sekali aktifitas yang tidak bermanfaat. Manusia akan terus berbuat sehingga perlu diarahkan dengan sabar agar menjadi perbuatan yang bermanfaat.
Sabar di Saat Kesempitan
Provokasi nafsu disaat seseorang berada di dalam kesempitan adalah dorongan putus asa, stress, mencaci maki, merampok, mengemis, dan sejenisnya. Kesabaran akan menghindarkan seseorang dari provokasi nafsu. Melalui sabar, kita akan berhati-hati dalam bersikap. Kesempitan merupakan hal wajar dialami oleh setiap manusia. Apakah hikmah dari kesempitan itu? Jika manusia tersebut sabar, maka ia akan memperoleh pengalaman (ilmu kehidupan), strategi, tangguh, menerima pahala, serta meningkatnya derajat dia sebagai seorang mukmin.
Sabar di Saat Lapang
Pada masa lapang maka provokasi nafsu dapat berupa: foya-foya, menghambur-hamburkan harta untuk maksiyat, dan ingin menunjukan kemegahan kepada orang lain. Sikap tersebut menggiring manusia kepada  perbuatan dosa yang belum pernah terjadi sebelum ia lapang. Kesabaran membimbing masa-masa lapang dimana dorongan yang buruk dicegah berganti dengan dorongan untuk berbuat baik. Masa lapang bagi orang sabar digunakan untuk mengeluarkan sedekah semaksimal mungkin atau beramal dengan sangat giat. Allah berfirman:
Dan berbuat-baiklah kamu (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu (QS. Al-Qashash, 28:77)
Perintah Allah tersebut menunjukkan bahwa pada masa lapang akan terjadi peningkatan amal yang signifikan bagi orang yang sabar didalam mengolah masa-masa lapang. Orang sabar di masa lapang maka ia akan menutup pintu keburukan serta membuka pintu kebaikan selebar-lebarnya.
Sabar di Saat Menerima Musibah
Saat-saat ketika musibah datang merupakan saat yang sangat berat. Orang yang tidak rela dengan beban tersebut maka ia akan lumpuh secara mental. Pada saat musibah maka orang perlu sabar agar ia ridha dengan apa yang menimpa dirinya. Melalui sabar maka seseorang berupaya bangkit dari keterpurukan. Allah SWT akan memberikan pahala bagi orang sabar, Dia juga akan memberikan kedudukan yang lebih tinggi bagi orang yang mampu melewati masa-masa sulit dengan kesabaran.
Sabar di dalam Menjalankan Taat
Di saat hendak mengerjakan perintah Allah, seringkali setan memprovokasi dengan bisikan agar manusia: enggan, malas, lalai, dan menunda-nunda. Kesabaran diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Melalui sabar maka kita akan tekun di dalam taat, bersegera mengerjakan ibadah. Kesabaran akan menghilangkan malas ibadah berganti dengan istiqamah (kontinyu) dalam taqarub (mendekatkan diri) kepada Allah.
Sabar di dalam Meninggalkan Maksiyat
Setan membisikan agar manusia cepat-cepat mengerjakan maksiyat, agar manusia giat berbuat dosa. Kesabaran menasihati agar manusia dapat menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah. Dorongan berbuat dosa dapat muncul kapan saja, oleh sebab itu perlu kesabaran didalam menghalau bisikan tersebut.
Orang sabar akan memperoleh kebahagiaan dan kemenangan
Ketekunan seseorang di dalam mengamalkan sabar akan mengantarkannya kepada keselamatan di dunia dan akhirat, Allah akan memberikan ganjaran kepada orang tersebut, disamping itu Allah akan memberikan keistimewaan dan rezeki. Bukankah surga juga diperuntukkan bagi mereka yang sabar dalam berbuat baik. Orang yang memiliki kesabaran merupakan orang yang utama, baik dalam pandangan manusia, terlebih lagi dalam pandangan Allah serta para malaikatNya.
Penutup
Sabar merupakan sifat yang sangat baik untuk kita miliki. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan keutamaan sabar dan keutamaan orang sabar. Semoga kita dapat memiliki sabar secara berkelanjutan (istiqamah). Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang sabar. Amin ya Robbal 'alamin.

Jakarta, Sabtu, 09 Pebruari 2013
Jam 07:25 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar