by Dudi Akasyah
Menuju Masjid Al-Istigfar, dapat
ditempuh melalui MRT, tujuannya ke Pasir Riz. Pasir Riz merupakan tujuan akhir
MRT. Kemudian turun, dan keluar dari halte. Kemudian kita menuju terminal bis
yang tak jauh dari MRT Shelter. Bisa ditanyakan ke para calon penumpang bis
tentang bis tujuan Masjid Al-Istigfar. Mereka dengan senang hati akan
menunjukannya. Saat naik bis, beri uang pas, sebab jika tidak maka tak akan
diberi uang kembalian.
Sekitar 15 menit, saya tiba di Masjid
Al-Istigfar.
Saya disambut ramah oleh Pimpinan
Masjid Al-Istigfar dan Pembina Masjid.
Pembina Masjid Md Fauzi menguraikan
kegiatan-kegiatan remaja.
Masjid terdiri dari 4 tingkat. Lantai
1 untuk shalat berjamaah, Lantai 2 untuk Taman Kanak-Kanak, dan seterusnya,
ruang pengurus, ruang rapat, ruang remaja masjid. Ada juga loket penukaran
uang.
Saat pertemuan di ruang serbaguna
dengan pembina remaja masjid yaitu Ust. Md Fauzi, diuraikan tentang kegiatan
masjid melalui layar in focus.
Dari uraiannya menunjukan bahwa
kegiatan remaja masjid di sana berjalan sebagaimana mestinya.
Dari kunjungan ke Masjid Al-Istigfar
kita mendapat pelajaran bahwa masjid perlu dimakmurkan, syiar, dan program
kreatif lainnya. Bermula dari masjid maka lahirlah peradaban, para ulama, para
ustadz, pelajar, santri, dan lembagai-lembaga ilmu. Diperlukan manajerial di
dalam mengembangkan masjid, maksud pengembangan itu adalah kratifitas dan
produktifitas program. Bermula dari shalat berjamaah, kemudian hadir majlis
ilmu, madrasah, sekolah, kaderisasi remaja Islam, dan sebagainya yang
menyangkut kemaslahatan umat.
Di Singapura, saya mengunjungi
National Library. Selama berjam-jam saya membaca berbagai literatur dengan
nyaman.
Saya menginap di Bugis, tak jauh dari
Masjid Sultan. Arsitektur masjidnya klasik. Tersedia payung jika jamaah
kehujanan dan payung itu silahkan untuk dibawa ke rumah.
Jika lapar datang, saya lebih suka
makan chicken rice. Alasannya: sesuai dengan makanan di Jakarta, kedua harganya
murah. Air minum dapat diminum langsung. Kran air sudah dapat diminum. Jangan
harap bisa beli aqua, sebab harganya mahal sekitar 2 dollar (Rp 20.000).
Tempat-tempat di Singapura sangat bersih, jalanan resik, sungai/danau
tak ada sebiji pun sampah. Kebun kota, lapangan publik, atau tanah-tanah yang
kosong tak ubahnya seperti taman publik. (DA)
enak nih bisa wisata sekaligus ibadah
BalasHapusmakasih ya infonya...