Arsip Blog

Sabtu, 19 April 2014

Syiar di Luar Negeri, Masjid Al-Istigfar Singapore


by Dudi Akasyah

Menuju Masjid Al-Istigfar, dapat ditempuh melalui MRT, tujuannya ke Pasir Riz. Pasir Riz merupakan tujuan akhir MRT. Kemudian turun, dan keluar dari halte. Kemudian kita menuju terminal bis yang tak jauh dari MRT Shelter. Bisa ditanyakan ke para calon penumpang bis tentang bis tujuan Masjid Al-Istigfar. Mereka dengan senang hati akan menunjukannya. Saat naik bis, beri uang pas, sebab jika tidak maka tak akan diberi uang kembalian.
Sekitar 15 menit, saya tiba di Masjid Al-Istigfar.
Saya disambut ramah oleh Pimpinan Masjid Al-Istigfar dan Pembina Masjid.
Pembina Masjid Md Fauzi menguraikan kegiatan-kegiatan remaja.
Masjid terdiri dari 4 tingkat. Lantai 1 untuk shalat berjamaah, Lantai 2 untuk Taman Kanak-Kanak, dan seterusnya, ruang pengurus, ruang rapat, ruang remaja masjid. Ada juga loket penukaran uang.
Saat pertemuan di ruang serbaguna dengan pembina remaja masjid yaitu Ust. Md Fauzi, diuraikan tentang kegiatan masjid melalui layar in focus.
Dari uraiannya menunjukan bahwa kegiatan remaja masjid di sana berjalan sebagaimana mestinya.
Dari kunjungan ke Masjid Al-Istigfar kita mendapat pelajaran bahwa masjid perlu dimakmurkan, syiar, dan program kreatif lainnya. Bermula dari masjid maka lahirlah peradaban, para ulama, para ustadz, pelajar, santri, dan lembagai-lembaga ilmu. Diperlukan manajerial di dalam mengembangkan masjid, maksud pengembangan itu adalah kratifitas dan produktifitas program. Bermula dari shalat berjamaah, kemudian hadir majlis ilmu, madrasah, sekolah, kaderisasi remaja Islam, dan sebagainya yang menyangkut kemaslahatan umat.
Di Singapura, saya mengunjungi National Library. Selama berjam-jam saya membaca berbagai literatur dengan nyaman.
Saya menginap di Bugis, tak jauh dari Masjid Sultan. Arsitektur masjidnya klasik. Tersedia payung jika jamaah kehujanan dan payung itu silahkan untuk dibawa ke rumah.
Jika lapar datang, saya lebih suka makan chicken rice. Alasannya: sesuai dengan makanan di Jakarta, kedua harganya murah. Air minum dapat diminum langsung. Kran air sudah dapat diminum. Jangan harap bisa beli aqua, sebab harganya mahal sekitar 2 dollar (Rp 20.000).
Tempat-tempat di Singapura  sangat bersih, jalanan resik, sungai/danau tak ada sebiji pun sampah. Kebun kota, lapangan publik, atau tanah-tanah yang kosong tak ubahnya seperti taman publik. (DA)

1 komentar: